Mengenal jenis babi yang cocok dikembangbiakan di asia
Sejarah dan Peranan ternak babi sebagai sumber protein hewani.
Sus Vitatus = Babi Asia
Sus Crova = Babi Eropa
BABI ASIA
Indonesia : Babi Nias, Kerawang, Batak, Nias, Papua, Dayak, Toraja.
BABI EROPA
LANDRACE
· Berwarna putih
· Badan panjang
· Bagian paha segi empat
· Kaki relatif pendek
· Daun telinga rebah
· Beranak sangat banyak
· Kakinya lemah
· Dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan jelek
YORKSHIRE/ LARGEWHITE
· Berwarna putih
· Bagian muka melebar
· Daun telinga tegak ke depan
· Persentase karkas yang tinggi
· Berproduksi baik jika disilangkan
· Maternal ability yang baik
· Sangat baik jika dikandangkan
DUROC
· Berwarna merah
· Daun telinga berukuran sedang
· Telinga agak rebah
· Prolifik (banyak anak per kelahiran)
· Konversi pakan yang baik
· Lebih baik beradaptasi daripada babi putih
HAMSHIRE
· Ada selendang putih mengitari bahu dan kaki depan
· Perlemakan sedikit
· Kaki panjang
· Badan kurang dalam
· Laju pertumbuhan agak lambat
· Litter size sapih yang tinggi
· Dapat menyesuaikan diri pada kondisi buruk
BERKSHIRE
· Berwarna hitam dengan bintik putih pada kaki, bagian muka, dan satu pada bagian ekor.
· Daun telinga berukuran sedang, dan rebah kedepan
· Dapat beradaptasi dengan kondisi buruk
· Berproduksi baik jika di silangkan
· Pertumbuhan dan konversi pakan kurang baik
PIETRAN
· Berwarna putih dengan totol hitam
· Negara asal: Pietrain, Belgia
· Berukuran kecil
· Berwarna putih dengan totol hitam dan ini adalah ciri-ciri dimana terdapat sedikit pigmentasi yang menunjukkan bulu putih
· Telinga tegak, kaki pendek jika dibandingkan dengan babi lain
· Berbadan tegap dan agak lebar di bahagian belakang
· Lemak agak tinggi
· Dapat berkembangbiak dengan baik tapi kurang menghasilkan air susu
Setelah kita mengenal berbagai bangsa dan ras dari berbagai jenis babi saat nya kita perlu tahu hal apa saja yang kiranya dapat membuat kita untung dari memelihara babi, hal ini bertujuan agar kita mendapatkan untung yang sebesar-besarnya.
PEMELIHARAAN BABI AKAN DIANGGAP UNTUNG BILA:
· Jantan tidak menjadi jelek
· Betina mendapat pakan yang baik
· Betina tidak keguguran karena bang atau lepto
· Separuh anak-anaknya tidak mati
· Penyakit tidak menyerang
· Induk tidak memakan anaknya
· Babi itu tidak diare
Pengedalian Penyakit:
- Vaksinasi : Hog Kolera, Brucelosis, Erisiplas dll
- Scours/ Mencret : Kedinginan, stress, Anemia,
Pengobatan : Desinfektan, Penghangat, Fe, Kebersihan Lantai, Kebersihan Putting Induk
KETENTUAN MUTU PAKAN BABI
Induk Bunting
a. Kadar air (persentase maksimum) : 14
b. Prorein Kasar (persentase minimum) : 13
c. Lemak Kasar (persentase maksimum) : 7
d. Serat Kasar (persentase maksimum) : 8
e. Abu (persentase maksimum) : 8
f. Kalsium (Ca) (persentase) : 0,90 – 1,20
g. Phosfor (P) (persentase) : 0,60 – 1,00
h. Phosfor tersedia (P) (persentase minimum) : 0,35
i. Energi termetabolisme (ME) (kkal/kg minimum) : 2900
j. Total alfatoksin (µ/kg maksimum) : 50
k. Asam Amino :
- lisin (persentase minimum) : 0,60
- metionin (persentase minimum) : 0,20
- metionin + sistin (persentase minimum) : 0,40
Induk Menyusui
a. Kadar air (persentase maksimum) : 14
b. Prorein Kasar (persentase minimum) : 15
c. Lemak Kasar (persentase maksimum) : 8
d. Serat Kasar (persentase maksimum) : 7
e. Abu (persentase maksimum) : 8
f. Kalsium (Ca) (persentase) : 0,90 – 1,20
g. Phosfor (P) (persentase) : 0,60 – 1,00
h. Phosfor tersedia (P) (persentase minimum) : 0,55
i. Energi termetabolisme (ME) (kkal/kg minimum) : 3100
j. Total alfatoksin (µ/kg maksimum) : 50
k. Asam Amino :
- lisin (persentase minimum) : 1,15
- metionin (persentase minimum) : 0,40
- metionin + sistin (persentase minimum) : 0,60
Anak Babi Pejantan
a. Kadar air (persentase maksimum) : 14
b. Prorein Kasar (persentase minimum) : 14
c. Lemak Kasar (persentase maksimum) : 7
d. Serat Kasar (persentase maksimum) : 7
e. Abu (persentase maksimum) : 8
f. Kalsium (Ca) (persentase) : 0,90 – 1,20
g. Phosfor (P) (persentase) : 0,60 – 1,00
h. Phosfor tersedia (P) (persentase minimum) : 0,35
i. Energi termetabolisme (ME) (kkal/kg minimum) : 3100
j. Total alfatoksin (µ/kg maksimum) : 50
k. Asam Amino :
- lisin (persentase minimum) : 0,60
- metionin (persentase minimum) : 0,25
- metionin + sistin (persentase minimum) : 0,40
1. fase induk kering bunting yaitu induk babi yang sedang kering susu dan yang sedang bunting, pemberian pakan sebanyak 2,25 kg/ek/hari.
2. fase induk menyusui yaitu fase induk babi sedang menyusui, pemberian pakan sebanyak 3,25 kg/ek/hari.
3. fase pejantan yaitu fase babi jantan yang sedang aktif, pemberian pakan sebanyak 2,50 kg/ek/hari.
4. fase calon induk dan calon pejantan yaitu ternak babi yang selesai fase grower diberikan pakan sebanyak 2,50 kg/ek/hari.
1. Sumber energi
Golongan ini adalah merupakan semua bahan pakan ternak yang kandungan proteinnya kurang dari 20 % dengan konsentrasi serat kasar dibawah 18 %. Berdasarkan jenis bahan baku pakan sumber energi dibedakan dalam 4 kelompok.
a. Kelompok serelia/biji-bijian (jagung, gandum, sorgum).
b. Kelompok hasil sampingan serelia.
c. Kelompok umbi (ketela rambat, ketela pohon, dan hasil sampingannya).
d. Kelompok hijauan.
2. Sumber protein
Golongan ini adalah merupakan semua bahan pakan ternak yang mempunyai kandungan protein minimal 20 % yang berasal dari hewan atau tanaman. Berdasarkan jenis bahan baku pakan sumber protein dibedakan dalam 3 kelompok.
a. Kelompok hijauan sebagai sisa hasil pertanian (daun nangka, daun pisang, daun ketela rambat, ganggang, bungkil)
b. Kelompok hijauan yang sengaja ditanam misalnya lamtoro, turi, gamal, dll.
c. Kelompok bahan dari hewan (tepung ikan, tepung darah, tepung daging).
Kandungan Nutrisi beberapa bahan pakan (BPMPT-2011)
Pakan A : Pakan anak babi
Komposisi : - Konsentrat 25 %
- Jagung 50 %
- Bekatul 25 %
- Vitamin sesuai anjuran
- Mineral sesuai anjuran
Protein pakan : ± 17,2 %
Pakan B : Pakan babi pembesaran, induk menyusui, dan pejantan
produktif.
Komposisi : - Konsentrat 20 %
- Jagung 50 %
- Bekatul 30 %
- Vitamin sesuai anjuran
- Mineral sesuai anjuran
Protein pakan : ± 15,75 %
Pakan C : Pakan babi penggemukan, induk kering bunting, betina dan
pejantan muda
Komposisi : - Konsentrat 15 %
- Jagung 50 %
- Bekatul 35 %
- Vitamin sesuai anjuran
- Mineral sesuai anjuran
Protein pakan : ± 14,3 %
Komentar
Posting Komentar