Cara perawatan dan perkembangbiakan babi

Teknologi budidaya peternakan babi adalah cara memelihara ternak babi dengan manajemen yang sudah terencana dengan baik untuk memperoleh hasil yang maksimal dengan cost yang tidak terlalu berlebihan. Dan untuk itu kita harus mengetahui Input dan Output, yang dimana hal ini merupakan faktor utama yang harus kita ketahui dalam memulai usaha peternakan Babi.
I. INPUT
1.1. Bibit (Berbagai Bangsa Babi)
1.2. Makanan/ Ransum dan Air
1.3. Perkandangan dan Peralatan
1.4. Tenaga Kerja dan Upah

II. OUTPUT
2.1. Ternak atau Daging
2.2. Kotoran/Limbah (Waste)

III. PERENCANAAN
3.1. Tipe Sistem Pemeliharaan dan Skala Usaha Peternakan Babi
Sistem pemeliharaan:
v  Diluar kandang selamanya
v  Dalam kandang selamanya
v  Kombinasi antara keduanya
Sistem pemeliharaan dan skala usaha peternakan babi ditentukan:
v  Lahan
v  Modal yang tersedia
v  Keinginan peternak/ pemilik atau manager
Tipe sistem pemeliharaan sangat ditentukan:
v  Perkandangan yang disiapkan, sedangkan ukuran skala usaha peternakan ditentukan
v  Jumlah kandang dan macamnya yang akan diperlukan
3.2. Siklus Biologis Ternak Babi
Babi Pejantan:
v  Mulai difungsikan pada umur 6-8 bulan (120 kg)
v  Dapat mengawini 30 – 40 induk per tahun. (rasio J:B à 1:12 – 1:20)
v  Rataan penggunaan 2 tahun àberarti 1/2 pejantan harus diganti setiap tahun
Induk Babi/Babi Betina:
v  Siklus birahi: 18 – 21 hari
v  Lama birahi: 4 hari
v  Laju kebuntingan: 85 – 95%
v  Lama bunting: 114-115 hari (110-123 hari)
v  Dewasa kelamin: 5-6 bulan dan dapat dikawinkan pada umur 7-8 bulan à beranak pada umur 11-12 bulan
v  Induk beranak/ mempunyai litter 2x/ tahun
v  Rataan litter size lahir yang baik 10 ekor dan disapih 9 ekor
v  Rataan lama penggunaan induk: 5-6 litter à 1/3 dari induk harus diganti tiap tahun
v  Anak babi dapat disapih pada umur 1-8 minggu
3.3.  Manajemen Dasar yang Ditentukan
Pelaksanaan manajemen dasar ditentukan oleh:
  • Siklus biologisnya
  • Lebih banyak tergantung pada kebijakan yang ditentukan oleh manager. Beberapa dari hal itu adalah:
v  Umur disapih
v  Metoda pengadaan bibit pengganti (dari setempat atau dibeli)
v  Umur dan bobot badan produk yang dihasilkan (sapihan, porker, baconer, bibit)
v  Tipe akomodasi yang disiapkan

IV. PEMULIABIAKAN
4.1.Mengenali yang Superior (mampu membedakan sifat-sifat yang mempunyai nilai ekonomi penting)
v  Litter size yang tinggi
v  Efisiensi penggunaan makanan
v  Kualitas karkas yang baik (TLP yang rendah)
Ternak Superior    
v  secara genetik akan berpenampilan baik pada tiga kali beranak, meskipun terjadi turun – naik dalam taraf produksi keseluruhan pada kelompok disebabkan oleh lingkungan.
v  akan berpengaruh di atas rataan meskipun rataan dapat bervariasi tiap kali beranak.
4.2. Seleksi
v  Memilih ternak yang terbaik atau diatas rataan kelompok
v  Membiarkan ternak akan berlanjut dan kemudian memberi sumbangan kedalam kelompok ternak atau akan dijual
v  Dalam praktek, mengasingkan akan mempertahankan kerabat yang mana secara genetik superior terhadap yang lain dalam kelompok à ternak ini menjadi seekor yang akan memperbaiki taraf produktivitas kelompok, apakah oleh aktivitasnya sendiri atau turunannya 
Uji Penampilan (Performance Test)
Melihat sifat-sifat yang menghasilkan pendapatan (mempunyai nilai ekonomis penting)
v  Laju pertumbuhan
v  Efisiensi penggunaan makanan
v  Kemampuan induk
dan sebaliknya kita dapat menyingkirkan untuk:
v  diluar tipe
v  sifat yang tidak disukai
v  Abnormalitas/ kelainan
4.3. Manajemen Pengawinan
  • Faktor yang paling penting dalam peternakan babi adalah “jumlah daging babi yang dapat dihasilkan per induk per tahun”
  • Peningkatan nilai komersial dari seekor induk dapat diperoleh dengan:
v  Pertambahan bobot badan harian (3,62%)
v  Memperbaiki konversi makan (2,6%)
v  Meningkatkan jumlah anak babi lahir/ induk/ tahun (1,8%)
§  Taraf produksi yang harus dicapai:
v  Induk babi dapat menghasilkan setidaknya dua litter per tahun, meskipun dengan umur penyapihan 8 minggu
v  Litter size lahir lebih 10 ekor yang hidup

Ada beberapa factor yang dapat mempengaruhi berkembangnya produksi dari peternakan Babi dan tentu saja ada untuk menyelesaikan masalah tersebut,
  • Faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas kelompok bibit , yaitu:
v  Tatalaksana pejantan bibit
v  Tatalaksana babi dara/ induk dengan litternya
v  Tatalaksana kawin dan setelah pengawinan
v  Interval beranak
4.4. Pengawinan
  • Birahi
v  Vulva kemerah-merahan dan kebasah-basahan
v  Menaiki induk lain atau membiarkan dirinya dinaiki
v  Daun telinga tegak
v  Lebih gelisah
v  Reflek, berdiri kaku ketika punggung ditekan atau kehadiran pejantan
  • Waktu dan Jumlah Pengawinan
v  Birahi dapat berakhir satu ke tiga hari dengan pelontaran sel telur biasanya terjadi antara 24 ke 42 jam atau rataan 36 jam setelah awal onset (birahi)


  • Pengawasan Pengawinan

Komentar

Postingan Populer